BIN.com Sragen, Jawa Tengah – Suasana di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen pada Selasa (16/9/2025) siang tampak berbeda dari biasanya.
Ribuan orang memadati lokasi seolah-olah tengah terjadi aksi besar-besaran menuntut pembatalan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dinilai memberatkan masyarakat.
Namun di balik ketegangan itu, sejatinya tengah berlangsung latihan pemeliharaan kemampuan Polres Sragen dalam menghadapi potensi situasi kontinjensi, khususnya unjuk rasa yang berujung anarkis.
Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, memimpin langsung jalannya simulasi ini. Dengan penuh ketenangan, ia mengarahkan jajarannya untuk mempraktikkan langkah-langkah mulai dari negosiasi dengan perwakilan massa, pengamanan objek vital, hingga tindakan tegas terukur jika situasi tak terkendali.
“Latihan ini penting agar semua personel siap dan terlatih menghadapi kondisi darurat. Kita mengedepankan pendekatan persuasif, tapi juga tegas jika terjadi pelanggaran hukum,” ujar Kapolres.
Berbagai satuan fungsi Polri ikut terlibat, mulai dari pasukan Dalmas, tim Raimas, negosiator, hingga tim medis.
"Tujuannya jelas, yakni menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat di atas segalanya, " lanjut Kapolres.
Latihan ini juga nantinya bakal disaksikan langsung Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Pol Dr. Latif Usman, bersama Forkopimda Sragen, pejabat utama Polda, dalam kunjungannya di Mapolres Sragen.
"Kegiatan ini secara rinci dilatihkan untuk mengantisipasi kesiapsiagaan personel Polres Sragen, mempersiapkan diri menghadapi potensi gangguan kamtibmas berskala besar, " tegas Kapolres.
Simulasi berakhir dengan aman dan tertib, meninggalkan pesan penting bahwa Polri selalu hadir untuk melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, bahkan di tengah situasi paling krusial sekalipun.
Rizky
Social Header