BIN.id Semarang – Di tengah derasnya arus zaman dan cepatnya perubahan generasi, sosok satu ini hadir sebagai figur pemimpin yang langka. H. Supangat Abdul Manan, Kepala Desa Sruwen, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang, menunjukkan bahwa usia bukanlah penghalang untuk terus mengabdi. Justru dengan pengalaman panjang dan semangat luar biasa, ia menjadi inspirasi bagi warganya.
Lahir pada 6 Juni 1951, Mbah Pangat sapaan akrab beliau kini telah berusia 74 tahun. Meski demikian, semangatnya tetap menyala. Saat ini ia menjabat sebagai Kepala Desa hasil pemilihan tahun 2019. Bukan yang pertama, karena sebelumnya Mbah Pangat pernah pula dipercaya memimpin Desa Sruwen pada periode 1998 hingga 2006.
Di usia yang tidak muda lagi, Mbah Pangat tetap hadir di tengah-tengah masyarakat dengan kondisi fisik yang prima. Ia masih aktif menghadiri kegiatan desa, menghadiri undangan hingga tingkat kabupaten, bahkan rutin mengendarai sepeda motor sendiri. Kesehatan yang tetap terjaga dan komitmen yang tidak pernah luntur membuatnya menjadi teladan bagi generasi muda.
Ayah dari empat anak, kakek dari enam cucu, dan buyut dari dua cicit ini tak hanya dikenal sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai sahabat pemuda. Dalam berbagai kesempatan, Mbah Pangat selalu berusaha hadir di tengah kegiatan kepemudaan, olahraga, dan organisasi sosial. Ia tidak hanya memberi dukungan secara moral, namun juga secara langsung terlibat, berdialog, dan membimbing.
“Pemuda itu masa depan desa. Kita yang tua harus bisa menyesuaikan diri, jangan malah jadi penghambat. Kalau mereka lari, kita harus bisa ikut jalan cepat,” ucap Mbah Pangat sambil tersenyum.
Keaktifannya dalam kegiatan kepemudaan menjadikan Mbah Pangat sosok yang dicintai lintas usia. Ia mampu mengimbangi semangat dan gaya komunikasi pemuda masa kini, tanpa kehilangan wibawa dan kharismanya sebagai pemimpin desa.
Desa Sruwen kini berada di era transisi, di mana tantangan pembangunan dan digitalisasi makin nyata. Namun, di bawah kepemimpinan Mbah Pangat yang adaptif dan berpikiran terbuka, desa ini terus bergerak maju dengan harmonisasi antara nilai-nilai lama dan semangat baru.
Sungguh, kehadiran Mbah Pangat adalah bukti bahwa kepemimpinan sejati tak mengenal batas usia selama semangat dan niat tetap menyala, pengabdian akan terus hidup.
Aji
Social Header